Ayat Renungan: Daniel 6:10 – “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.”
Pernahkah Anda merasa bahwa menjadi Kristen yang baik hanya mungkin jika selalu berada di lingkungan orang-orang sesama Kristen? Lalu kita mengusahakan anak-anak harus bersekolah di sekolah Kristen, tontonan kita hanya yang rohani-rohani saja, bahkan pakaian dan semua hal yang ada di dalam hidup kita semuanya harus serba Kristen.
Tentu, hal-hal tersebut tidak salah. Bersekutu dengan sesama orang percaya tentu saja sangat penting. Seperti diingatkan dalam Ibrani 10: 25, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita... tetapi marilah kita saling menasihati.” Tetapi uniknya, iman kita tidak hanya bisa bertumbuh di tengah lingkungan yang serba mendukung saja. Bisa jadi, saat ini Anda bersekolah di sekolah dan kampus umum, tempat kerja yang mayoritas keyakinan yang berbeda. Justru kita belajar untuk tetap menjadi kuat dan tangguh. Tuhan menempatkan kita di situasi yang tidak nyaman justru untuk hidup berani di tengah dunia. Itu adalah panggilan khusus yang Tuhan berikan atas kita.
Seperti emas yang dimurnikan oleh api, iman Anda pun dapat bertumbuh lebih kuat melalui tekanan (1 Petrus 1:7). Seperti Daniel, saat tinggal di tengah-tengah orang Babilonia—negara yang tidak mengenal Allah. Walau ada larangan berdoa, Daniel tetap setia memuji Allah. Ia bertekad untuk tidak menajiskan dirinya dengan cara hidup orang-orang pada saat itu (Daniel 1:8).
Inilah yang perlu kita pahami bahwa pada saat Tuhan menempatkan kita di lingkungan yang penuh tantangan pilihan kita hanya dua yaitu berkompromi atau berani berdiri bagi Kristus.
Yesus sendiri berdoa, “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.” (Yohanes 17: 15-16). Artinya, kita dipanggil untuk tetap hidup di dunia, tetapi terang-Nya yang tinggal di dalam kita harus mampu menyinari dunia di sekitar kita.
Action Praktis:
Setiap hari, pilih satu situasi atau percakapan di lingkungan Anda, dimana Anda bisa menunjukkan karakter Kristus. Ini bisa sesederhana menolak gosip, menawarkan bantuan, berbicara kebenaran dengan kasih, atau tetap berdoa di tengah kesibukan. Ingatlah, Anda ditempatkan di sana untuk menjadi terang!